Luasnya Ampunan Allah

Siapa yang tutup aib orang muslim Allah tutub aibnya dunia dan akhirat, termasuk muslim itu dirinya sendiri..

Islam tidak suruh orang buat pengakuan untuk cerita keaibannya ke orang lain, kita harus istighfar pada Allah, minta ampun pada Allah, Pintu ke ampunan Allah Ia buka keampunan pada waktu siang  untuk mengampuni dosa hambaNya di waktu malam dan begitu sebaliknya... Pintu dalam islam seluas-luas pintu adalah Pintu Taubat  ..  

Sebagaimana dalam hadist;

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda : Allah ta’ala telah berfirman : “Wahai anak Adam, selagi engkau meminta dan berharap kepada-Ku, maka Aku akan mengampuni dosamu dan Aku tidak pedulikan lagi. Wahai anak Adam, walaupun dosamu sampai setinggi langit, bila engkau mohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku memberi ampun kepadamu. Wahai anak Adam, jika engkau menemui Aku dengan membawa dosa sebanyak isi bumi, tetapi engkau tiada menyekutukan sesuatu dengan Aku, niscaya Aku datang kepadamu dengan (memberi) ampunan sepenuh bumi pula”. (HR. Tirmidzi, Hadits hasan shahih)

Subhanallah.....

Kufur pada suami

.: Kufur kepada suami :.
--------------------------

Wahai saudariku, janganlah engkau mengkufuri nikmat yang diberikan suami mu, sayangilah dia, hargailah perjuangan dan kebaikannya pada mu.

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أُرِيْتُ النَّارَ، فَإِذَا أَكْثَرُ أَهْلِهَا النِّسَاءُ، يَكْفُرْنَ. قِيْلَ: أَيَكْفُرْنَ بِاللهِ؟ يَكْفُرْنَ الْعَشِيْرَ، وَيَكْفُرْنَ اْلإِحْسَانَ، لَوْ أَحْسَنْتَ إِلَى إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ، ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئاً، قَالَتْ: مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ.

“Diperlihatkan Neraka kepadaku dan aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita, mereka kufur.” Para Shahabat bertanya: “Apakah disebabkan kufurnya mereka kepada Allah?” Rasul menjawab: “(Tidak), mereka kufur kepada suaminya dan mereka kufur kepada kebaikan. Seandainya seorang suami dari kalian berbuat kebaikan kepada isterinya selama setahun, kemudian isterinya melihat sesuatu yang jelek pada diri suaminya, maka dia mengatakan, ‘Aku tidak pernah melihat kebaikan pada dirimu sekalipun.’” [ Hadits shahih: Diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 29, 1052, 5197) ]

Padahal suaminya sudah banyak berbuat baik kepada isterinya selama setahun penuh. Karena sekali (saja) suami tidak berbuat baik kepada si isteri, maka dilupakan seluruh kebaikannya selama satu tahun. Itulah yang disebut kufur.

Terimakasih kepada sumber kami:

Via, Almanhaj.or.id, [secara ringkas]
----------------------------------
Mudah-mudahan amal ini ikhlas, bermanfaat dan menjadi pemberat timbangan kebaikan.

FB : facebook.com/tausiyahagama
WEB : www.TausiyahAgama.tk

Harta haram

.: Harta Haram :.
--------------------------

Imam Ahmad rahimahullah juga Baihaqi rahimahullah dalam Syu’abul Iman membawakan riwayat dengan sanad hasan dari Ibnu Mas’ûd Radhiyallahu anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

وَلاَيَكْسِبُ عَبْدٌ مَالاً مِنْ حَرامٍ فَيُنفِقُ مِنْهُ فَيُبَارَكَ لَهُ فِيْهِ وَلاَ يَتَصَدَّقَ بِهِ فَيُقْبَلَ مِنْهُ وَلاَيَتْرُكُهُ خَلْفَ ظَهْرِهِ إلاَّ كاَنَ زَادَهُ إلى النّارِ إنَّ اللّهَ لاَ يَمْحُوْ السَّيْءَ بِالسَّيْءِ وَلكِنْ يَمْحُوْ السَّيْءَ بِالْحَسَنِ إنَّ الْخَبِيْثَ لاَ يَمْحُوْ الْخَبِيْثَ

Tidak ada orang yang memperoleh harta dengan cara haram lalu diinfakkan kemudian diberkahi, atau disedekahkan lalu diterima sedekahnya, tidak juga ditinggal mati melainkan hanya akan lebih mendekatkan dirinya ke neraka. Sesungguhnya Allâh tidak menghapus keburukan dengan keburukan, akan tetapi Allâh menghapus keburukan dengan kebaikan. Sesungguhnya kejelekan tidak bias menghapus kejelekan [Musnad 1/387 dan Syu’abul Iman 5524].

Saudaraku seiman, Dengan ini kita tahu bahwasannya bisnis dan muamalah yang haram merupakan penyebab keburukan, kekacuan dan fitnah di dunia serta adzab di akhirat kelak.

Layakkah seorang muslim yang mendengar ancaman ini dan mengetahui bahayanya kemudian ia tidak peduli dengan usahanya ? Jika ya, maka disamping menunjukkan agama orang itu kurang juga merupakan cacat dan ketidakmampuannya untuk merenung.

Imam Bukhâri rahimahullah dalam shahihnya meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Rasûlullâh bersabda :

يَأتِي عَلَى النَاسِ زَمَانٌ لاَ يُبَالِي المَرْءُ مَا أَخَذَ مِنْهُ أمِنَ الْحَلاَلِ أمْ مِنَ الحَرَامِ

Akan datang satu zaman kepada manusia. Saat itu orang sudah tidak peduli lagi dari mana mereka mengambil hartanya? Apakah dari hasil yang halal atau yang haram ? [HR. Bukhâri, no. 2059]

Terimakasih kepada sumber kami:

Via, Almanhaj.or.id, [secara ringkas]
----------------------------------
Mudah-mudahan amal ini ikhlas, bermanfaat dan menjadi pemberat timbangan kebaikan.

www.tausiyahagama.tk

Sedekah untuk orang yang telah meninggal

.: Sedekah atas nama mayit :.
-----------------------------

Dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma,

ﺃَﻥَّ ﺳَﻌْﺪَ ﺑْﻦَ ﻋُﺒَﺎﺩَﺓَ – ﺭﺿﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ – ﺗُﻮُﻓِّﻴَﺖْﺃُﻣُّﻪُ ﻭَﻫْﻮَ ﻏَﺎﺋِﺐٌ ﻋَﻨْﻬَﺎ ، ﻓَﻘَﺎﻝَ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺇِﻥَّﺃُﻣِّﻰ ﺗُﻮُﻓِّﻴَﺖْ ﻭَﺃَﻧَﺎ ﻏَﺎﺋِﺐٌ ﻋَﻨْﻬَﺎ ، ﺃَﻳَﻨْﻔَﻌُﻬَﺎ ﺷَﻰْﺀٌ ﺇِﻥْﺗَﺼَﺪَّﻗْﺖُ ﺑِﻪِ ﻋَﻨْﻬَﺎ ﻗَﺎﻝَ ‏« ﻧَﻌَﻢْ ‏» . ﻗَﺎﻝَ ﻓَﺈِﻧِّﻰﺃُﺷْﻬِﺪُﻙَ ﺃَﻥَّ ﺣَﺎﺋِﻄِﻰ ﺍﻟْﻤِﺨْﺮَﺍﻑَ ﺻَﺪَﻗَﺔٌ ﻋَﻠَﻴْﻬَﺎ

“Sesungguhnya Ibu dari Sa’ad bin Ubadah radhiyallahu ‘anhu meninggal dunia, sedangkan Sa’ad
pada saat itu tidak berada di sampingnya. Kemudian Sa’ad
mengatakan, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibuku telah meninggal, sedangkan aku pada saat itu tidak berada disampingnya. Apakah bermanfaat jika aku menyedekahkan sesuatu untuknya?’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Iya, bermanfaat.’ Kemudian Sa’ad mengatakan pada beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Kalau begitu aku bersaksi padamu bahwa kebun yang siap berbuah ini aku sedekahkan untuknya’ .” (HR. Bukhari no. 2756).

Sedekah untuk mayit akan bermanfaat baginya berdasarkan
kesepakatan (ijma’) kaum muslimin. Lihat Majmu’ Al Fatawa karya Ibnu Taimiyah, 24: 314.

Terimakasih kepada sumber kami:

Via, Almanhaj.or.id, [secara ringkas]
----------------------------------
Mudah-mudahan amal ini ikhlas, bermanfaat dan menjadi pemberat timbangan kebaikan.

FB : tausiyahagama | WEB : www.TausiyahAgama.tk

Shalat jum'at

.: Shalat Jum'at :.
---------------------

Melaksanakan shalat Jum’at adalah fardhu 'ain bagi setiap muslim, kecuali lima orang: hamba sahaya, wanita, anak-anak, orang sakit, atau musafir. Allah berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِن يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” [al-Jumu'ah: 9].

Dari Thariq bin Syihab, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda:

اَلْجُمُعَةُ حَقٌّ وَاجِبٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ فِيْ جَمَاعَةٍ إِلاَّ أَرْبَعَةٌ: عَبْدٌ مَمْلُوْكٌ، أَوِ امْرَأَةٌ، أَوْ صَبِيٌّ، أَوْ مَرِيْضٌ.

"Shalat Jum’at dengan berjama'ah wajib bagi setiap muslim kecuali empat orang: hamba sahaya, wanita, anak-anak, atau orang sakit." [ Hadits Shahih: [Shahih Sunan Abi Dawud (no. 942)] ]

Dari Ibnu 'Umar Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda:

لَيْسَ عَلَى الْمُسَافِرِ جُمُعَةٌ.

"Shalat Jum’at tidak wajib bagi musafir." [ al-Baihaqi (III/172), dan Mustadrak al-Hakim (I/288) ]

Terimakasih kepada sumber kami :

Via, Almanhaj.or.id, [secara ringkas]
----------------------------------

Mudah-mudahan amal ini ikhlas, bermanfaat dan menjadi pemberat timbangan kebaikan.

www.TausiyahAgama.tk | www.gold-g.tk

Memperolok perkara perkara agama

.: Istihzaa’ (Memperolok) Perkara-Perkara Agama :.
-------------------------

Saudaraku seiman, janganlah kita memperolok-olok dalam perkara agama islam, Sebagai misal meperolok-olokkan masalah jenggot, jilbab, menaikkan pakaian diatas mata kaki bagi laki-laki, mengatakan Islam sudah tidak relevan dengan zaman kerena membatasi kebebasan wanita, hukum waris dan lain sebagainya.

Ketahuilah, jika olok-olokan itu ditujukan kepada syariat maka, sungguh dia telah menjadi kafir dan keluar dari ajaran agama Islam. Karena menghina syariat berarti menghina pembuat syariat, yaitu Allah. Begitu pula ia telah menghina Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam [ Lih. At-Tauhid oleh Shalih Fauzan hal. 42 ]. Berdasarkan dalil.

قُلْ أَبِاللهِ وَءَايَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنتُمْ تَسْتَهْزِءُونَ . لاَتَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُم بَعْدَ إِيمَانِكُمْ

Katakanlah,"Apakah dengan Allah, ayat-ayatNya dan RasulNya kamu selalu berolok-olok?" Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. [At-Taubah: 65-66]

Dan seandainya olok-olokkan itu ditujukan kepada orangnya (pelaku syariat), maka dia termasuk orang yang fasiq dan sudah tergelincir di tempat yang sangat berbahaya.

Oleh karenanya saudaraku seiman mari kita jauhi perbuatan yang tercela ini.

Terimakasih kepada Sumber kami :

Via, Almanhaj.or.id, [secara ringkas]
----------------------------------

Mudah-mudahan amal ini ikhlas, bermanfaat dan menjadi pemberat timbangan kebaikan.

www.TausiyahAgama.tk | www.gold-g.tk

Sudah jatuh tertimpa tangga

.: Sudah jatuh, tertimpa tangga :.
-------------------------

Saudaraku seiman, siapa diantara kita yang tidak pernah tertimpa musibah, apakah itu musibah yang kecil maupun yang besar. semua kita tentu pernah merasakannya.

Namun, janganlah musibah yang sudah kita terima ini menjadi musibah yang berikutnya. atau sebagaimana kata pepatah "sudah jatuh tertimpa tangga"

Mudah-mudahan kita dijauhkan dari sifat2 yang tercela ketika musibah terjadi, seperti bentuk2 berikut ini,

1. Terjadi di dalam hati, misalnya jengkel terhadap Allah Ta'ala karena taqdir buruk menimpanya. Ini haram hukumnya saudaraku, terkadang bisa menjerumuskan kepada kekufuran. Allah Ta'ala berfirman. :

وَمِنَ النَّاسِ مَن يَعْبُدُ اللَّهَ عَلَىٰ حَرْفٍ ۖ فَإِنْ أَصَابَهُ خَيْرٌ اطْمَأَنَّ بِهِ ۖ وَإِنْ أَصَابَتْهُ فِتْنَةٌ انقَلَبَ عَلَىٰ وَجْهِهِ خَسِرَ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةَ

"Artinya : Di antara manusia ada yang menyembah Allah dengan berada di tepi, maka jika memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keaadaan itu, dan jika ditimpa suatu bencana berbaliklah ia ke belakang. Ia rugi dunia dan dan di akhirat" [Al-Hajj : 11]

2. Dengan lidah, misalnya meminta celaka dan binasa dan yang semisal itu. Ini juga haram.

3. Dengan anggota tubuh seperti menampar pipi, merobek saku, menjambak rambut dan semisalnya. Semua ini haram karena bertentangan dengan sabar yang merupakan kewajiban.

3 Jenis larangan ini, admin nukil dari fatwa Syaikh Utsaimin Rahimahullah.

Sumber;

Via, Almanhaj.or.id, [secara ringkas]
----------------------------------

Mudah-mudahan amal ini ikhlas, bermanfaat dan menjadi pemberat timbangan kebaikan.

www.TausiyahAgama.tk | www.gold-g.tk