Sudah jatuh tertimpa tangga

.: Sudah jatuh, tertimpa tangga :.
-------------------------

Saudaraku seiman, siapa diantara kita yang tidak pernah tertimpa musibah, apakah itu musibah yang kecil maupun yang besar. semua kita tentu pernah merasakannya.

Namun, janganlah musibah yang sudah kita terima ini menjadi musibah yang berikutnya. atau sebagaimana kata pepatah "sudah jatuh tertimpa tangga"

Mudah-mudahan kita dijauhkan dari sifat2 yang tercela ketika musibah terjadi, seperti bentuk2 berikut ini,

1. Terjadi di dalam hati, misalnya jengkel terhadap Allah Ta'ala karena taqdir buruk menimpanya. Ini haram hukumnya saudaraku, terkadang bisa menjerumuskan kepada kekufuran. Allah Ta'ala berfirman. :

وَمِنَ النَّاسِ مَن يَعْبُدُ اللَّهَ عَلَىٰ حَرْفٍ ۖ فَإِنْ أَصَابَهُ خَيْرٌ اطْمَأَنَّ بِهِ ۖ وَإِنْ أَصَابَتْهُ فِتْنَةٌ انقَلَبَ عَلَىٰ وَجْهِهِ خَسِرَ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةَ

"Artinya : Di antara manusia ada yang menyembah Allah dengan berada di tepi, maka jika memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keaadaan itu, dan jika ditimpa suatu bencana berbaliklah ia ke belakang. Ia rugi dunia dan dan di akhirat" [Al-Hajj : 11]

2. Dengan lidah, misalnya meminta celaka dan binasa dan yang semisal itu. Ini juga haram.

3. Dengan anggota tubuh seperti menampar pipi, merobek saku, menjambak rambut dan semisalnya. Semua ini haram karena bertentangan dengan sabar yang merupakan kewajiban.

3 Jenis larangan ini, admin nukil dari fatwa Syaikh Utsaimin Rahimahullah.

Sumber;

Via, Almanhaj.or.id, [secara ringkas]
----------------------------------

Mudah-mudahan amal ini ikhlas, bermanfaat dan menjadi pemberat timbangan kebaikan.

www.TausiyahAgama.tk | www.gold-g.tk

No comments:

Post a Comment